Laporan Singkat Hasil survey populasi biawak Komodo dan Populasi mangsa Komodo di Cagar Alam Wae Wuul Juni – Juli 2009
Survey populasi biawak komodo dan mangsanya di dalam Kawasan Cagar Alam Wae Wuul Flores Barat telah dilakukan sejak tanggal 22 Juni hingga 19 Juli 2009. Metode lapangan yang digunakan untuk mendapatkan perkiraan populasi Biawak Komodo di Cagar Alam Wae Wuul adalah dengan menangkap menandai melepas dan menangkap kembali (Capture Mark Release Recapture). Metode ini dilakukan dengan menempatkan 26 perangkap yang disebar merata di dalam kawasan Cagar Alam Wae Wuul, setelah tertangkap, Biawak Komodo akan diukur dan ditandai, setelah itu, Biawak Komodo yang sudah ditandai akan dilepas kembali. Sementara itu, untuk mendapatkan nilai kepadatan mangsa Biawak Komodo (terutama Rusa), metode lapangan yang digunakan adalah metode penghitungan kotoran (pellet group) dalam setiap 30 titik/plot berdiameter 2 meter yang terletak di setiap 10 meter pada garis transek sepanjang 30 meter, dengan jumlah total garis transek sebanyak 40. Selain itu, untuk mendapatkan perkiraan nilai populasi mangsa Biawak Komodo, dilakukan juga penghitungan langsung dengan menggunakan metode jarak sepanjang garis transek.
Selama 22 hari survey populasi Biawak Komodo, diperoleh 17 ekor Biawak Komodo yang tertangkap, ditandai dan dilepas kembali. Dari 17 ekor Biawak Komodo yang tertangkap, hampir sebagian besar berukuran di bawah 4 Kg, dengan hanya satu ekor berukuran yang paling besar yaitu 19 Kg. Selama survey tidak pernah terlihat Biawak Komodo yang mempunyai ukuran lebih dari 20 Kg. Sementara itu, jumlah penghitungan kotoran rusa pada plot sepanjang garis transek yang berjumlah 40, menunjukan nilai yang sangat kecil (rata-rata dibawah 1 grup pelet pertransek), nilai rendah juga didapat dengan menggunakan metode penghitungan langsung sepanjang garis transek, yaitu hanya terdapat lima perjumpaan.
Berdasarkan data lapangan yang belum lama diperoleh, Populasi Biawak Komodo di Cagar Alam Wae Wuul berada dalam kondisi yang rentan untuk punah, selain terdapat penurunan yang signifikan sejak survey yang dilakukan tahun 1991, 2000 dan tahun lalu (Nopember 2008), tidak terdapatnya ukuran dewasa akan mengkhawatirkan untuk rekrutmen individu baru dalam populasi. Rendahnya ukuran populasi di Cagar Alam Wae Wuul juga berkaitan dengan rendahnya jumlah Rusa yang merupakan mangsa utama Biawak Komodo. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan usaha-usaha untuk pengelolaan habitat agar populasi Komodo dan Rusa kembali meningkat. selain itu usaha-usaha pengamanan juga perlu dilakukan beriringan dengan usaha pengelolaan habitat untuk mencegah terjadinya ancaman yang mengganggu proses ekologis dalam kawasan Cagar Alam Wae Wuul, seperti pencegahan kebakaran hutan.
0 komentar:
Posting Komentar